Studi Banding Padi Bulir Banyak di Kecamatan Kembaran Kab. Banyumas


Ada kalanya kita perlu melakukan perubahan dan perubahan itu memang sulit untuk dilakukan, untuk itulah untuk memberikan pemahaman yang sulit THL di Kecamatan Kalibagor dengan membawa Petani mencoba berkunjung ke Sawangan Kecamatan Banyumas berkunjung ke Kelompok Tani Telar Jaya yang dipandu oleh Bpk. Darmo yang kebetulan sudah biasa membuat PGPR dan MOL. Hari itu kita diajak berkunjung kelahan Ibu Liah yang mempunyai Padi yang mempunyai bulir banyak merupakan padi non hibrida.

Deskripsi Padi ini ;

  1. Tanaman tinggi
  2. Daun lebar lebih lebar dari pada padi pada umumnya
  3. Ros batang padi cukup tebal
  4. Tangkai bulir panjang
  5. Bulir buah lebih banyak dari padi pada umumnya
  6. Nasi agak pulen

Setelah kita coba amati bersama-sama ternyata Padi ini panjang malai dari ruas malai sampai dengan ujung malai 32 cm sedangkan padi Ciherang disebelahnya panjang malai 28 cm. sedangkan jumlah bulir mencapai 400 buah, kondisi tanaman banyak yang terkena hama sundep / busuk pelepah danpenyakit kresek yang mengakibatkan bulir hampa/kosong.. Meskipun terkena penyakit kresek tapi kondisi daun masih hijau dan belum terserang semuanya karena berdaun lebar yang merupakan keuntungan tersendiri.

Hasil wawancara kami dengan Sugiyanto THL setempat mengatakan bahwa padi ini termasuk padi yang tidak mudah rontok pada saat (Gepyok) karena tidak menggunakan mesin pemotong padi, padi ini sudah 3 kali tanam dan merupakan anakan ke-3 dilahan tersebut dan sampai sekarang belum panen. Perlakuan padi ini ternyata masih seperti bisa belum melakukan Pengelolaan Tanaman secara Terpadu, hal ini bisa dilihat bahwa jarak tanam tidak menggunakan jajar legowo dan pengendalian hama dan penyakit belum secara efektif dilakukan.

Keuntungan padi ini tidak mudah rontok jadi apabila menggunakan mesin pemotong padi tingkat kehilangan hasil dapat diminimalkan. Bulir yang banyak merupakan keuntungan sekaligus menjadi suatu hambatan karena itu untuk perlu dilakukan :

  1. Pada waktu mau persemaian gunakan pupuk organik baik padat maupun cair
  2. Rendamlah benih terlebih dahulu yang terendamlah yang kita pakai.
  3. Sebelum disebar rendam dengan larutan insektisida
  4. Usahakan tanam bibit muda 1- 20 hari setelah tanam (HST)
  5. Gunakan jarak tanam sesuai dengan kesuburan tanah, karena anakan banyak gunakanlah sistem jajar legowo 4: 1
  6. Gunakan pupuk kimia secara seimbang Urea + NPK
  7. Pada umur 20, 34 dan 48 hari gunakanlah PGPR
  8. Buatlah Corine Bakterium untuk penyakit kresek
  9. Kembalikanlah JERAMI kelahan sebagai pupuk tambahan.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Previous Post Next Post
Post ADS 1
Post ADS 1