SAWASEMBADA PANGAN

LANGKAH STRATEGIS MENUJU SWASEMBADA PANGAN BERKELANJUTAN




Istilah “swasembada pangan” mulai kita kenal sejak tahun 1964, waktu itu IPB dengan persetujuan dinas pertanian rakyat melakukan proyek swasembada bahan makanan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat memerlukan upaya pemenuhan kebutuhan pangan. Swasembada pangan, HARUS!

Presiden SBY: “swasembada pangan meliputi komoitas beras, gula, jagung, kedelai dan daging”.
Anton (ex Mentan): “mencukupi 90% kebutuhan pangan dari dalam negeri berarti kondisi swasembada telah tercapai”. Kesuksesan swasembada pangan (beras) pada tahun 2004 merupakan ulangan dari tahun 1984. Ini menjadi modal berharga bagi Indonesia. Masalahnya adalah bagaimana kita mampu mempertahankan swasembada ini secara berkelanjutan??


Pencapaian Hasil Sektor Pertanian

Sektor pertanian masih tetap akan berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. PDB sektor pertanian th 2007 - 2008 mengalami pertumbuhan sekitar 4,41%. Kontribusi pertanian dalam menurunkan jumlah penduduk miskin mencapai 66%, dengan rincian 74% di perdesaan dan 55% di perkotaan. Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai salah satu indikator kesejahteraan petani secara konsiten mengalami peningkatan selama 2006-2008 dengan pertumbuhan 2,52% per tahun. Dengan kinerja yng kondusif seperti itu, perdagangan komoditas pertanian mengalami peningkatan selama 2005 – 2008 dengan rata-rata pertumbuhan 29,29 % pertahun. Periode 2004 – 2008 pertumbuhan produksi tanaman pagan meningkat. Produksi padi meningkat rata-rata 2,78% per tahun. Produksi jagung meningkat 9,52% per tahun.

Peningkatan produksi tanaman pangan pada tahun 2008, dipengaruhi oleh:
  • Pertama, tingginya motivasi petani/pelaku usaha pertanian untuk berproduksi karena pengaruh berbagai kebijakan dan program pemerintah meliputi penetapan harga, pengendalian impor, subsidi pupuk dan benih, bantuan benih gratis, penyediaan modal, akselerasi penerapan inovasi teknologi, dan penyuluhan.
  • Kedua, perkembangan harga-harga komoditas pangan di dalam negeri yang kondusif sebagai refleksi dari perkembangan harga di pasar dunia dan efektifitas kebijakan pemerintah.
  • Ketiga, kondisi iklim memang sangat kondusif dengan curah hujan yang cukup tinggi dan musim kemarau relatif pendek.
Dibanding negara ASEAN lainnya dalam hal produksi beras dan jagung , INDONESIA JUARA!!


Tantangan Dalam Pembangunan Pertanian

Tantangan dan permasalahan mendasar pembangunan sektor pertanian : s
  • Sarana dan prasarana,
  • Permodalan, Pasar,
  • Teknologi,
  • Kelembagaan petani.
Walaupun dihadapkan pada berbagai permasalahan dan hambatan, sektor pertanian telah mampu menunjukan keberhasilan dan perkembangan yang menggembirakan.


Upaya Mempertahankan Swasembada
  1. Menguatkan fondasi pertanian
  2. Akselerasi pembangunan pertanian
  3. Diversifikasi pangan

Masalah swasembada pangan adalah sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia. Suber daya alam jelas masih cukup, apalagi diluar jawa. Di pulau jawa bila tata guna tanah diatur dengan baik masih dapat ipertahankan areal pertanian berpengairan. Atau pemerintah melarang segala jenis konversi tanah sawah di jawa dan memperluas sawah di luar jawa. Intinya swasembada dan swasembada berkelanjutan adalah pilihan kebijaksanaan pembangunan. Pemerintah yang paling berhak untuk memutuskan.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

أحدث أقدم
Post ADS 1
Post ADS 1